Akankah
Indonesia Resesi 2021?-Bidang ekonomi memiliki peranan yang sangat penting
untuk memajuan dan perkembangan suatu negara. Begitu pula Indonesia. Tahun 2020
ini dihadapi dengan masuknya pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian
Indonesia hampir runtuh. Kini Indoenesia
berusaha untuk bangkit dan membangun kembali perekonomian yang sempat runtuh
tersebut. Pemerintah mencoba mengendalikan pertumbuhan ekonomi agar bisa
kembali normal seperti sedia kala.
Kelesuan perekonomian tentu saja akan menyebabkan terjadinya resesi,
akankah Indonesia mengalami resesi di tahun 2021. Sebenarnya apakah yang
dimaksud dengan resesi ? Apa penyebab dan bagaimana upaya yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya resesi. Simaklah ulasan berikut ini.
Pengertian Resesi
Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan resesi, resesi bisa disebut juga
kemerosotan kondisi perekonomian, yang ditandai dengan menurunnya produk domestik bruto ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Resesi
bisa juga berarti sebagai kegiatan
perekonomi yang menurun secara drastis, yan terjadi selama beberapa bulan atau
beberapa tahun.
Resesi memiliki kaitan dengan turunnya harga (deflasi), atau sebaliknya yaitu, adanya
kenaikan harga-harga secara tajam (inflasi) dalam proses yang disebut stagflasi. Resesi ekonomi yang terjadi cukup
lama disebut juga depresi ekonomi.
Penyebab Resesi
Secara global resesi ini
bisa disebabkan oleh banyak faktor. Di tahun 2020 ini, resesi yang dihadapi
oleh banyak negara di dunia disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang tak kunjung
mereda. Berikut ini adalah penyebab lain yang memungkinkan terjadinya resesi .
Adanya suatu kejadian yang tidak terduga dapat mengakibatkan yang menyebabkan gangguan ekonomi yang meluas, misalnya seperti bencana alam atau serangan teroris. Contoh penyebab resesi di tahun ini adalah pandemi COVID-19 yang terjadi hampir di seluruh negara di dunia.
2. Konsumen kehilangan kepercayaan
Disaat konsumen khawatir dengan keadaan ekonomi,maka konsumen menyimpan uang mereka dan memperlambat pengeluaran. Hampir 70% dari PDB didasarkan pada belanja konsumen, Hal ini menyebabkan seluruh perekonomian dapat melambat secara drastis, dan menuju resesi
3. Suku bunga tinggi.
Suku bunga yang tinggi mengakibatkan harga mobil, rumah dan juga pembelian besar lainnya mahal. Perusahaan pasti akan menahan pengeluaran berlebihan dan memperlambat rencana pertumbuhan perekonomiannya karena biaya pembiayaan terlalu tinggi dan mengakibatkan perekonomian menyusut.
4. Deflasi.
Deflasi adalah kebalikan dari inflasi, deflasi ini memiliki arti harga produk dan aset turun yang dikarenakan penurunan permintaan yang besar. Ketika permintaan turun, harga juga turun sebagai cara penjual mencoba mencari pembeli. Orang-orang akan menunda pembelian, menunggu hingga harga yang lebih rendah.Hal ini mengakibatkan resesi, grafik yang terus menurun dan kegiatan ekonomi yang lambat dan bisa menimbulkan pengangguran yang lebih besar.
5. Gelembung aset.
Dalam gelembung aset, harga barang,
contohnya seperti saham digital teknologi dot-com atau real estat sebelum Great
Recession naik dengan cepat yang dikarenakan pembeli percaya harga akan terus
meningkat. Tetapi, lalu gelembung itu pecah, masyarakat menjadi kehilangan yang
dimiliki di atas kertas dan munculnya ketakutan. Sehingga, orang dan perusahaan
akan menahan pengeluaran, sehingga memberi jalan pada resesi.
Bagaimana Cara Mencegah Resesi
Untuk mencegah terjadinya resesi ada beberapa cara yang sebaiknya
dilakukan. Hal ini penting agar perekonomian tetap dapat tumbuh dengan stabil.
Dalam mencegah resesi di Indonesia yang disebabkan oleh Pandemic Covid -19 ini
bisa dilakukan dengan 3 cara.
Pertama, pemerintah harus dapat mengembalikan sebagian daya beli masyarakat
bawah yang terdampak akibat pandemi melalui berbagai program bantuan social.
Masyarakat ini termasuk yang di PHK, kehilangan pekerjaan ataupun para pasien
dan korban Covid 19. Pemerintah juga diminta untuk dapat membangkitkan daya
konsumsi masyarakat menengah atas yang selama pandemi lebih memilih menunda
konsumsi. Hal ini dapat dilakukan pemerintah dengan memberikan insentif untuk
konsumsi, misalnya dengan penghapusan PPN untuk beberapa produk seperti mobil
baru.
Kedua, masyarakat juga sangat diminta untuk bangkit dan menyesuaikam dengan kondisi di tengah pandemi yang sulit
ini. Masyarakat diharapkan patuh dan
disiplin melaksanakan protokol kesehatan
dan juga tetap optimistis menjalani
kehidupan dengan kebiasaan baru tanpa kekhawatiran berlebihan. Menurunnya angka
penderita Covid 19 bisa mencegah terjadinya resesi.
Ketiga, yaitu restrukturisasi kredit. Yaitu, pemerintah sebaiknya
memberikan relaksasi kepada lembaga keuangan agar mempunyai ruang dan manfaat.
Restrukturisasi kredit hanya dapat diterapkan ketika dunia usaha masih bergerak,
dan masih bisa beroperasi walaupun dalam keterbatasan di tengah pandemi.
Bagaimana Cara untuk Pulih Dari Resesi
Kemerosotan ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak mulai merebaknya pandemic covid-19 ini benar-benar memberikan dampak bagi perekonomian di masyarakat. Kini telah tiba waktunya Indonesia untuk pulih dari perekonomian yang mulai melemah ini. Berikut ini adalah cara Indonesia untuk pulih dari resesi.
1. Belanja Besar-besaran
Pemerintah sedang merencanakan akan melakukan belanja besar-besaran untuk menghadapi ancaman resesi yang mungkin akan terjadi datang. Hal ini sangat penting, sehingga permintaan dalam negeri bisa naik dan dunia usaha bangkit kembali untuk berinvestasi. Belanja pemerintah akan menjadi point yang dapat dijadikan untuk memulihkan ekonomi di saat krisis seperti saat ini akibat pandemi Covid-19
2. Dibentuk Komite Penanganan Covid-19
Pemerintah Indonesia membuat Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Kebijakan dan Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana. Komite ini memiliki tugas untuk merencanakan berbagai kegiatan ekonomi, menjalankan serta mengontrolnya, agar terhindar dari resesi.
3. Program Bantuan ke UMKM
Salah satu faktor yang berdampak di pandemi Covid 19 adalah UMKM. Kini pemerintah menyiapkan berbagai program untuk membangkitkan UMKM agar kembali bergerak. Kebijakan yang telah dibuat yaitu restrukturisasi dan subsidi bunga kredit bagi UMKM. Program berikutnya yaitu kredit berbunga rendah yang akan ditujukan bagi yang terkena pemutusan hubungan kerja dan pemilik usaha rumah tangga.
4. Penempatan Dana di Perbankan
Program lainnya untuk memulihkan resesi yang dilakukan pemerintah untuk memulihkan roda perekonomian yaitu dengan melakukan penempatan dana di perbankan. Hal ini dilakukan untuk penyaluran kredit kepada masyarakat,
5. Penjaminan Kredit Modal Kerja untuk Korporasi
Langkah selanjutnya yang dilakukan pemerintah dalam upaya
membangkitkan perekonomian dengan
meluncurkan program penjaminan pemerintah kepada korporasi padat karya.
Apa Kata Pengamat Ekonomi Dan Bisnis tentang Resesi Di Indonesia
Martin Daniel Siyaranamual, seorang
pengamat Ekonomi dari Universitas Padjajaran (Unpad), menyatakan,
bahwa jika pertumbuhan ekonomi negatif terjadi
berturut-turut di 2 kuartal yang berdekatan, itu adalah sinyal bahwa negara
tersebut berada di jurang resesi. Indonesia tidak bisa menghindari terjadinya resesi. Tidak hanya
dialami oleh Indonesia, resesi juga
dialami oleh negara lain karena dampak dari
pandemi Covid-19. Indonesia resesi? Jawabannya adalah iya, itu sudah bisa dipastikan dan hal
yang tidak bisa dihindari lagi. Hal itu bukan hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi juga di semua negara.
Sementara,
Fahmy Radhi, seorang pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan
bahwa, secara teoritis jika suatu negara dikatakan resesi, salah satunya disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang dua
kuartal berturut-turut berada di nilai minus. Termasuk Indonesia di masa
Pandemi ini.
.